Tindakan tegas pembubaran aksi demo mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dilakukan gabungan Polisi, TNI dan Satpol PP Sukoharjo, Rabu (16/6/2021) sore.

Pembubaran dilakukan sewaktu-waktu massa peserta aksi keluar dari kampus UMS di Pabelan, Kartasura, menuju titik aksi di pertigaan Jl Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura. Jarak kampus dengan titik aksi sekitar 200 meter.

Belum sempat menggelar orasi, massa langsung dihalau ratusan petugas gabungan untuk diminta kembali ke dalam kampus. Pembubaran dilakukan untuk mencegah terjadinya serta mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas yang akan ditimbulkan.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas yang turun langsung memimpin dilapangan bersama Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan mengatakan, tindakan tegas mencegah melonjaknya penyebaran Covid-19 di Kota Makmur yang oleh.

"Kemarin kami rapat luar biasa di Pemkab bersama jajaran instansi terkait lainnya. Bahwa melihat situasi Solo Raya saat ini, angka kasus Covid-19 meningkat. Termasuk Sukoharjo juga meningkat dengan adanya (Covid-19) varian baru,".

Dengan adanya peningkatan kasus corona, maka seluruh jajaran yang terlibat dalam penanganan Covid-19 harus waspada terhadap segala kegiatan masyarakat untuk menurunkan angka penyebaran virus.

"Seperti kegiatan (aksi demo) ini, melibatkan orang dari luar daerah. Maka harus diingatkan untuk tidak berkumpul. Kami akan memulai dengan himbauan, jika masih membandel akan diberikan sanksi. Kami angkut untuk selanjutnya diberi sanksi," tegas Kapolres.

Pantauan hariankota.com dilapangan, aksi demo dilakukan oleh puluhan mahasiswa, mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Perppu UU No.9 Tahun 2019.

Selain itu, menuntut dikembalikannya marwah dan independensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK. Cabut SK Pimpinan KPK No. 652 Tahun 2021, dan demo massa aksi juga menuntut Ketua Umum KPK Firli Bahuri diberhentikan.